Jumat, 28 Agustus 2009

Alam Menjerit ‘Sakit’

Kata bijak seorang Indian tua, “Ketika sungai terakhir sudah kering, pohon terakhir ditebang, orang baru sadar bahw uang tidak bisa dimakan.” Kata bijak itu dapat diteruskan lagi. Ketika hewan terakhir dibunuh, ketika hutan terakhir dibakar menjadi lahan perkebunan, bukit terakhir digali-diratakan, dan sampah-sampah bertumpukan di mana-mana orang baru sadar bahwa alam ini sakit dan bisa marah. Tangan-tangan sebagian orang yang tidak bertanggung jawab itu telah menyakitkan alam yang indah dan harmonis. Keindahan dan kekayaan ala mini kian hari dirampas, dijarah, dan ‘diperkosa’ dengan tidak adil. Kini alam hanya menjerit ‘sakit’ dab sebenatar lagi akan menerima ajalnya, kepunahan hidup.


Seandainya alam bisa menjerit, berteriak, dan protes, ia akan berdemonstrasi kepada manusia. Namun, itu tidak ia lakukan. Ia hanya diam membisu dan menerima-melayani semua perlakuan manusia atas dirinya. Alam tidak dapat bersuara. Ia hanya memberi isyarat bahwa ekosistemnya yang harmonis dan baik adanya seperti sedia kala sedang disakiti oleh manusia. Ia mencoba menjerit dan isyarat bahwa ada erosi, banjir, longsor, gersang, tandus, panas, polusi udara, tanah kehilangan humusnya, air sungai keruh, populasi hewan-hewan mulai punah, dan perubahan iklim yang tidak teratur yang berbuntut global warming. Isyarat demi isyarat datang menemui manusia, tetapi itu semua dipandang sebelah mata. Manusia tidak sadar bahkan semakin menyakiti alam, sehingga alam terus menjerit. Alam mau berdemonstrasi kepada manusia, tetapi manusia sendiri tidak ada belas kasihan, keprihatinan dan mendengarkan jeritan alam tersebut.

Hari demi hari sebagian manusia terus-menerus mengadakan eksploitasi dan perlakukan yang tidak adil terhadap alam. Manusia tidak pernah puas mengeruk, menjarah bahkan memperkosa alam untuk keperluan hidupnya. Alam selalu diobjekkan, sehingga tidak ada rasa hormat dan menghargai alam ini. Tampaknya belum ada kesadaran manusia bahwa alam yang diciptakan Sang Pencipta ini harus dipelihara dan dijaga demi kelangsungan hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kekayaan ala mini bukan hanya dinikmati oleh generasi tertentu saja. Eksplorasi tanpa batas, penggunaan teknologi modern yang salah sasaran, dan nafsu serakah sebagian orang yang tidak pernah mencapai titik klimaks rasa puas menyebabkan alam ini menderita sakit. Sungguh disayangkan, struktur alam yang pada mulanya baik adanya, harmonis, dan indah itu kini telah dijarah, dirampas, dan diperkosa oleh kaki tangan yang angkuh dan merasa diri berkuasa atasnya. Sampai kapankah manusia merasa selalu berkuasa atas alam ini? Jika tidak ada kesadaran akan kekuasaan yang dipercayakan kepada manusia dalam memaknai alam, sebenarnya tindakan manusia membawa dampak baik terhadap alam maupun manusia sendiri. Tindakan manusia itu mengakibatkan alam sakit demikian pula manusia. Jadi, sama-sama menderita sakit atas tindakan itu. Yang paling terasa sekarang ini berupa global warming, perubahan iklim yang tidak menentu dan penyakit yang aneh-aneh.
Manusia yang mendapat mandat dari Sang Pencipta untuk memelihara dan memanfaatkan alam seharusnya bersikap belas kasihan terhadap alam yang sudah mulai sakit ini. Ada rasa menghormati dan menghargai alam yang memberikan kehidupan bagi manusia. Alam dipandang sebagai subjek karena semuanya karya tangan Sang Pencipta. Kalau melihat alam sudah mulai sakit, manusialah yang harus berusaha mencegah dan mengobati. Bukannya semakin menambah parah sakitnya.

Paradigma itu karena sumber kehidupan semua makhluk di jagad termasuk manusia hanya satu, yaitu Allah, Tuhan Sang Pencipta. Satu dengan yang lain adalah sahabat dan saudara. Sebagai ciptaan, manusia dan alam ini sama. Kita hanya berbeda dalam fungsi. Fungsi khas manusia adalah bekerja sama (co-creator) dengan Sang Pencipta dalam menyempurnakan karya ciptaan ini. Manusia hidup, bekerja dan mengolah alam hendaknya sesuai dengan maksud dari Sang Pencipta. Segala isi kosmos adalah manifestasi kehendak Allah. Apa yang hidup dan bergerak dalam kosmos ini merupakan cermin dari karya Allah. Jika demikian, tidak ada unsur kejahatan, saling menyakiti antara manusia dan alam. Bila alam menjerit sakit, manusia pun akan ikut menejerit sakit. Siapakah yang harus merawat dan mengobatinya? Apakah ini takdir dan hukuman dari Allah, Sang Pencipta? Tidak! Ini semua adalah konsekuensi logis hukum sebab akibat dari suatu tindakan manusia sendiri.

Br. Gerardus Weruin, MTB
(sudah dimuat di majalah DUTA, hari lingkungan hidup, 2003)




Salam Bruder Gerard,

Kekecewaan Bruder atas perilaku anak didik di SMA Paulus dapat dimaklumi namun kiranya jangan menjadi "harga mati" bahwa mereka sudah tidak dapat di ubah lagi. Peluang tetap ada, karena usia mereka masih muda dan masih sangat mungkin untuk di ubah ke arah yang lebih baik, bukankah itu fungsi pengetahuan & tugas pendidikan yang mengasah batu alam menjadi intan permata ?

Karena diminta ide dari Bruder, maka saya kasih saran sbb:
Isu sadar lingkungan dan kebersihan perlu ditumbuhkan terlebih dahulu dari pengelola sekolah dengan membuat suasana / situasi yang bersih (infrastuktur & orangnya) setelah itu konsisten merawat. Pada bagian konsistensi merawat inilah anak didik dilibatkan secara lebih serius, hanya saja......mungkin karena perkembangan jaman maka metode melibatkan mereka dalam menjaga kebersihan bukan lagi berbentuk suruh mereka cuci WC dan membersihkan selokan (yang oleh sebagian orang tua ditentang karena alasan higien), ok lah....mungkin dapat di cari cara yang lebih terlihat elegan namun tidak mengurangi pesan moralnya, misalnya mereka diserahkan tanggung jawab untuk mengelola kebersihan ruang kelas, WC , halaman selokan dll dan pihak sekolah lah yang mereview hasil kerja mereka. Model aplikasinya bisa saya buatkan kalau pihak sekolah tertarik.
Soal lapangan volley yang di semen, banjir & kurang penghijauan, kalau alasan yang dulu sudah tidak cocok lagi situasi & kondisi saat ini, tentu tidak boleh ditinggal diam dong..... Coba undang kontraktor atau landscaper secara terbuka (alumni atau non alumni, ini kompetisi bebas)) untuk design ulang lingkungan sekolah, kalau soal drainase di luar lingkungan sekolah mampet, coba hubungi Pak Walikota Sutarmiji (alumnus SMA Paulus 81 lho...) bicarakan & lihat apa yang bisa dia bantu ? kalau soal kurang penghijauan rasanya urusan tanam pohon tidak harus mulai dari kecambah lagi deh..... kita bisa pesan pohon besar (umur dewasa) untuk di tanam di dimana saja sesuai pesanan seperti yang terjadi di depan hotel & mall.
Mudah-mudahan isu ini dapat berkelanjutan & tidak berhenti sebatas diskusi milis saja, dan Selamat bertugas untuk Br.Yanuarius & kabinetnya, kiranya isu sadar lingkungan & kebersihan bisa memperoleh porsi perhatian yang lebih besar lagi. Serta terimakasih kepada Br. Aloysius & kabinetnya atas pengabdiannya di periode yang lalu.


Salam,
Wiro Asali











Saya takjub dengan keberadaan incenerator (alat pembakar sampah) di salah satu bagian lapangan sekolah yang perlu di pikirkan lagi adalah konsistensi petugas untuk lebih memanfaatkan alat tersebut sehingga lingkungan sekolah




Hampir menjadi kelemahan semua orang adalah di dalam konsistensi menjaga


__._,_.___






GO GREEN!!!!



















GO GREEN!!!!
Servern Cullis-Suzuki
Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).ECO sendiri adalah Sebuah kelompok kecil anak" yg mendedikasikan diri Untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah" lingkungan.Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB tahun 1992, dimana pada saat itu Seveern yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang" terkemuka yg berdiri dan memberikan Tepuk Tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.Inilah Isi pidato tersebut: ( sumber The Collage Foundation )Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children OrganizationKami Adalah Kelompok dari kanada yg terdiri dari anak" berusia 12 dan 13 tahun. Yang mencoba membuat Perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil. Untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, Hari ini Disini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.Saya berada disini mewakili anak" yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang" yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitat nya. kami tidak boleh tidak di dengar.Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubang nya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.Saya sering memancing di di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan"nya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang" dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang" liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu". tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal" tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah" kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama seperti saya sekarang?Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahan nya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahan nya tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan" salmon ke sungai asal nya.Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang" yang telah punah.Dan anda tidak dapat mengembalikan Hutan-Hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir.Jika anda tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!Disini anda adalah deligasi negara-negara anda. Pengusaha, Anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki" dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.Saya Hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.Di Negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. walaupun begitu tetap saja negara" di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak" yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya , dan jika Aku kaya, Aku akan memberikan anak" jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal . dan Cinta dan Kasih sayang " .Jika seorang anak yang berada dijalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak" tersebut berusia sama dengan saya , bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak" yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .Saya hanyalah Seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua Uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain.Mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan.Tidak menyakiti makhluk hidup lain, Berbagi dan tidak tamak.Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarakan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?Jangan lupakan mengapa anda menghadiri Konfrensi ini. mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak" anda semua , Anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak" mereka dengan mengatakan " Semuanya akan baik-baik saja ". 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan' dan ' ini bukanlah akhir dari segalanya'Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua?Ayah saya selalu berkata ' kamu akan selalu dikenang karena perbuatan mu bukan oleh kata" mu 'Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami.Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata" tersebut.Sekian dan terima kasih atas perhatian nya.Servern Cullis-Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh Orang" penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya, setelah pidato nya selesai serempak seluruh Orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun.dan setelah itu ketua PBB mengatakan dalam pidato nya.." Hari ini Saya merasa sangatlah Malu terhadap Diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa penting na linkungan dan isi nya disekitar kita oleh Anak yang hanya berusia 12 tahun yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun Naskah untuk berpidato, sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "------------ --------- --------- --------- --------- ---------Cerita ini benar" terjadi dan pidato severn Cullis-Suzuki itu benar" pidato yang dikatakan nya dalam pidato tersebut tanpa dilebih" kan .Apa yang anda dapat dari cerita tersebut?


Luar biasa anak yang berumur 12 tahun waktu itu sudah berani berpidato di depan sidang international. Bukan hanya berpidato akan tetapi sudah berpikir tentang bagaimana menyelamatkan lingkungan hidup yang kita kongsi bersama. Two thumbs up for her. salud untuk dia.Kalau ada yang mau lihat pidato asli nya bisa klik link ini: http://www.youtube.com/watch?v=TQmz6Rbpnu0&feature=relatedSaya coba ceritakan sedikit yang yang sudah di lakukan Amerika, khususnya California.Kota San Fransisco sudah melarang mengunakan kantong plastik kresek, yang mana merusak lingkungan dan plastik itu akan hancur memakan waktu paling sedikit 30 tahun atau lebih. Dan rencananya Kota Los Angeles dan banyakkota lagi akan ikut langkah tersebut.Starbuck coffee, kalau anda bawa cup sendiri , kamu akan dikasih discount 10%.Mobil hybrid di California yang bisa menempuh 45 mile keatas diperbolehkan di jalur 3 in 1 biarpun sendiri yang nyetir dan beberapa waktu lalu pembeli mobil hybrid dikasih tax credit , akan tetapi sekarang ngak ada fund itu lagi, akan tetapi sekarang orang yang pasang solar cell di rumah sekarang di kasih tax credit , dan itu tergantung state masing-masing juga.Beli toilet, faucet yang bisa hemat air, dapat rebate, beli A.C, water heater, lampu, jendela, kulkas, kompor,mesin cuci yang hemat energy juga dapat rebate.Saya berusaha mulai dari lingkungan sendiri, dan saya ajarkan anak saya recycle (pemulung) all beverage container ( botol, kaleng minuman), dan anak-anak juga senang karena mendapatkan uang jajan.Print kertas bolak balik, cuci mobil pakai ember air instead selang air, waktu sikat gigi, atau lagi shampoo, airnya dimatikan dulu.Dan masih banyak lagi yang dibisa kita lakukan asalkan ada kesadaran dan kemauan meyelamatkan likungan hidup yang sehat, yang penting kita sendiri yang mulai dulu.Bagaimana kita usulkan untuk Br. Aloysius (Santo Paulus +SD+SMP ) sebagai pelopor dalam hal lingkungan hidup.Seperti kita tanamkan lebih banyak pohon lagi, olah kompos dari sampah organik, recycle.Dalam science class juga bisa diajarkan cara membuat Ethanol dari singkong, tebu, tanaman lainnya, mengolah sampah menjadi energy (Biomass energy),dan yang sebenarnya paling bagus adalah tenaga sinar matahari( Solar energy) karena kita pass di bawah equator yang mana titik panas selalu ada dan lebih panjang waktunya.Salam David

Cungkilan kisah mengenai penyelamatan lingkungan hidup selalu merambatkan getaran keterpesonaan, suatu sikap takjub dan makhlum yang mendalam. Sebab bagaimanapun kita - manusia adalah bagian kecil dari kosmos yang besar dan menakjubkan.Aku membaca sepotong kisah yang dimuat di Kompas 19 Januari lalu, kisah si Badri Ismaya. Kisah itu membuat saya percaya bahwa jangan-jangan ada mukjizat, kata lain dari sesuatu yang menakjubkan. Mukjizat dalam versi ini tak datang ke dunia secara spektakular. Ia menyusup dalam berkas-berkas kecil. Empat tahun setelah tahun 1975 ia keluar masuk hutan dengan gergaji dan parang. Ia merusak hutan dan mnejual kayu hutan sebagai kayu bakar. Ia mendapatkan nafkah dengan merusak hutan. Tapi suatu ketika, 6 Oktober 1979, ketika ia beristirahat dari penat, setetes air menetes dari pohon yang baru ditebangnya. Setetes air itu menjadi titik kulminasi hidupnya. Setelahnya ia memang keluar masuk hutan tapi tak lagi memotong pohon, malah ia menanam pohon. Selama 3 dasawarna ia berusaha menanam dan terus menanam, walau ia mesti kehilangan pekerjaan, tak ada penghasilan, dimarah istri, dianiaya oleh spekulan tanah dan petugas keamanan.
Saya kira kita perlu melihat bahwa kisah orang ini adalah sebuah cerita penebusan yang mendasar: di zaman yang dibentuk oleh keserakahan manusia, Badri jadi sebuah antidot. Ia menangkal kerakusan. Ia tak mengambil. Ia menyumbang. Agaknya ia tak ingin kita membunuh diri dengan saling menghancurkan, setelah putus asa melihat diri sendiri sebagai unsur yang keji di planet bumi. Agaknya ia ingin manusia seperti pohon hutan: makhluk yang luka tapi memberi tetes air dan keajaiban.
Agaknya keajaiban tak akan pernah terentang nyata ketika penyelamatan lingkungan hidup hanya sebatas wacana. mukjijat itu hanya akan merembes dalam sikap kerendahan hati yang memberi tanpa lagi ditangkap oleh sikap 'rakus'.
dan saya yakin, di luar sana, banyak pahlawan lingkungan hidup sekalipun mereka tak pernah dikenal. :)

jabat erat,
Bernard

Tidak ada komentar: